Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala BP3 Teliti Batu Penemuan di Boyolali
TopNews - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah
telah mengangkat batu besar yang diduga situs benda cagar budaya di
Watutelenan, Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota, untuk dilakukan
penelitian.
"Penemuan batu besar diduga situs purbakala itu diangkat untuk
dipindahkan ke Rumah Arca Taman Kridanggo Boyolali, untuk penelitian
lebih lanjut," kata staf Bidang Perlindungan BP3 Jateng Harun Ar Rosyid
di Boyolali, Selasa.
Menurut dia, pengangkatan batu penemuan tersebut dilakukan sebagai
bentuk penyelamatan benda purbakala. Batu itu, akan diamankan ke rumah
arca dan kemudian dilakukan penelitian.
Batu yang ditemukan tersebut diduga merupakan calon ambang pintu
candi. Pihaknya juga akan melakukan penelitian batu yang ditemukan di
sejumlah lokasi lainnya seperti di Kecamatan Selo lereng Merapi.
Menurut dia, proses pengangkatan batu cukup sulit, meski pihaknya telah mendatangkan alat derek berbentuk tripod.
Namun, batu yang diduga memiliki nilai sejarah tersebut tidak dapat
bergeser dari tempatnya. "Alat derek untuk mengangkat batu itu, justru
rantainya macet saat ditarik," katanya.
Menurut dia, batu tersebut diperkirakan memiliki berat lebih dari
kapasitas derek yang maksimal yakni beban seberat tiga ton, sehingga
tidak mampu memindahkan dari tempatnya. "Kami tetap berusaha agar batu
segera terangkat dan dipindahkan ke rumah arca untuk diteliti," katanya.
Ia menjelaskan, soal kompensasi pemilik lahan ditemukannya batu
tersebut, pihaknya belum dapat memastikan. Karena, hal itu, masih perlu
dibahas dalam rapat internal BP3 Jateng.
Menurut Suratno (55) pemilik lahan ditemukan batu bersejarah itu,
bahwa pihaknya berharap kompensasi terkait dipindahkan benda diduga
masuk cagar budaya.
Karena, kata dia, dipindahkan batu tersebut menyebabkan tanamannya di
sekitar lokasi ditemukan benda cagar budaya itu, turut rusak. Pohon
pepaya dan rumput gajah untuk pakan ternak banyak yang mati akibat
terinjak-injak oleh pengunjung. "Saya tidak dapat mengolah lahan lagi,
setelah ada penemuan batu itu," katanya.
Sumber: kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar